Pengertian, Sejarah, Jenis, Manfaat, Keunggulan, dan Cara Membuat Pupuk Organik

Daftar Isi

Pengertian Pupuk Organik

    Pupuk organik ialah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pengeroposan tersisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik bisa berupa padat atau cair yang dipakai untuk membenahi karakter fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik memiliki kandungan banyak bahan organik dibanding kandungan haranya. Sumber bahan organik bisa berbentuk kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, tersisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), sampah ternak, sampah industri yang memakai bahan pertanian, dan sampah kota (sampah).

Sejarah

    Riwayat pemakaian pupuk pada intinya sebagai sisi dibanding riwayat pertanian. Pemakaian pupuk diprediksi telah diawali semenjak permulaan manusia mengenali berkebun, yakni sekitaran 5.000 tahun lalu. Wujud primitif dari pemakaian pupuk dalam membenahi kesuburan tanah diawali dari kebudayaan tua manusia di wilayah saluran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang berada disekitaran aliran-aliran sungai itu benar-benar subur karena terima pengendapan lumpur yang kaya hara lewat banjir yang terjadi tiap tahun. Di Indonesia, pupuk organik telah lama dikenali beberapa petani. Warga Indonesia telah mengenali pupuk organik saat sebelum diaplikasikannya revolusi hijau di Indonesia. Sesudah revolusi hijau, umumnya petani lebih sukai memakai pupuk bikinan karena ringkas memakainya, banyaknya lebih sedikit dari pupuk organik, harga juga relatif gampang dan murah didapat. Umumnya petani sangat bergantung pada pupuk bikinan, hingga bisa berpengaruh negatif pada perubahan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran beberapa petani akan imbas negatif pemakaian pupuk bikinan dan fasilitas pertanian kekinian yang lain pada lingkungan sudah membuat mereka berpindah dari pertanian konservatif ke pertanian organik.

Jenis Pupuk Organik

Pupuk kandang

    Pupuk kandang ialah pupuk yang dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya kerap dipakai untuk pupuk kandang ialah hewan yang dapat dipiara oleh warga, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selainnya berupa padat, pupuk kandang bisa juga berbentuk cair yang dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang memiliki kandungan elemen hara makro dan micro. Pupuk kandang padat banyak terkandung elemen hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Elemen hara micro yang terdapat di dalam pupuk kandang salah satunya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak 3x semakin besar dibanding yang mengandung nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari 2 sisi, yakni:

  • Pupuk dingin ialah pupuk yang dari kotoran hewan yang dirinci secara perlahan-lahan oleh mikroorganisme hingga tidak memunculkan panas, misalnya pupuk yang dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
  • Pupuk panas ialah pupuk yang dari kotoran hewan yang dirinci mikroorganisme dengan cepat hingga memunculkan panas, misalnya pupuk yang dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.

    Pupuk kandang berguna untuk menyiapkan elemen hara makro dan micro dan memiliki daya ikat ion yang tinggi hingga bisa mengefektifkan beberapa bahan anorganik dalam tanah, terhitung pupuk anorganik. Disamping itu, pupuk kandang dapat membenahi susunan tanah, hingga perkembangan tanaman dapat maksimal. Pupuk kandang yang sudah siap diterapkan mempunyai ciri-ciri bersuhu dingin, remah, bentuk aslinya tidak terlihat, dan baunya sudah menyusut. Bila belum mempunyai beberapa ciri itu, pupuk kandang tidak siap dipakai. Pemakaian pupuk yang belum masak akan menghalangi perkembangan tanaman, bahkan juga dapat mematikan tanaman. Pemakaian pupuk kandang yang bagus ialah dengan dilelepkan, hingga evaporasi elemen hara bisa menyusut. Pemakaian pupuk kandang yang berupa cair terbaik dilaksanakan sesudah tanaman tumbuh, hingga elemen hara yang ada dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.

Pupuk hijau

    Pupuk hijau ialah pupuk organik yang dari tanaman atau berbentuk tersisa panen. Bahan tanaman ini bisa dilelepkan di saat masih hijau atau sesudah dikomposkan. Sumber pupuk hijau bisa berbentuk beberapa sisa tanaman (tersisa panen) atau tanaman yang ditanamkan secara eksklusif sebagai pemroduksi pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla). Tipe tanaman yang jadi sumber pupuk hijau diprioritaskan dari tipe legume, karena tanaman ini memiliki kandungan hara yang relatif tinggi, khususnya nitrogen dibanding dengan tipe tanaman yang lain. Tanaman legume relatif gampang terdekomposisi hingga pengadaan haranya jadi lebih cepat. Pupuk hijau berguna untuk tingkatkan kandungan bahan organik dan elemen hara dalam tanah, hingga terjadi pembaruan karakter fisika, kimia, dan biologi tanah, yang seterusnya berpengaruh pada kenaikan keproduktifan tanah dan ketahanan tanah pada erosi.

Pupuk hijau dipakai dalam:

  • Pemakaian tanaman pagar, yakni dengan meningkatkan mekanisme pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanamkan sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman khusus.
  • Pemakaian tanaman penutup tanah, yakni dengan meningkatkan tanaman yang ditanamkan sendiri, di saat tanah tidak ditanam tanaman khusus atau tanaman yang ditanamkan bertepatan dengan tanaman dasar jika tanaman dasar berbentuk tanaman tahunan.

Kompos

    Kompos sebagai tersisa bahan organik yang dari tanaman, hewan, dan sampah organik yang sudah alami proses dekomposisi atau peragian.Tipe tanaman yang kerap dipakai untuk kompos salah satunya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayur yang busuk, tersisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang kerap dipakai untuk kompos salah satunya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang kebuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang kerap dipakai untuk kompos salah satunya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.

Beberapa manfaat kompos ialah:

  • Membenahi susunan tanah.
  • Perkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
  • Tingkatkan ketahanan dan daya serap air.
  • Membenahi drainase dan pori - pori dalam tanah.
  • Menambahkan dan aktifkan elemen hara.

    Kompos dipakai dengan menebarkannya di sekitar tanaman. Kompos yang pantas dipakai ialah yang telah masak, diikuti dengan berkurangnya suhu kompos (di bawah 400 c).

Humus

    Humus ialah material organik yang dari kemunduran atau pengeroposan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (alami dekomposisi) yang pada akhirnya mengganti humus jadi (bunga tanah), dan jadi tanah. Bahan baku untuk humus ialah dari daun atau ranting pohon yang berguguran, sampah pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, pengendapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus sebagai sumber makanan untuk tanaman, dan berperanan baik untuk pembangunan dan jaga susunan tanah. Senyawa humus berperanan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Disamping itu, humus bisa tingkatkan kemampuan kandungan air tanah, menolong dalam meredam pupuk anorganik larut-air, menahan penggerusan tanah, meningkatkan aerasi tanah, dan meningkatkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan khusus dari kompos ialah humus. Humus sebagai pemasti akhirnya kualitas kesuburan tanah, jadi pemakaian humus sama seperti dengan pemakaian kompos.

Pupuk Organik Buatan

    Pupuk organik bikinan ialah pupuk organik yang dibuat di pabrik dengan memakai perlengkapan yang kekinian. Beberapa faedah pupuk organik bikinan, yakni:

  • Tingkatkan kandungan elemen hara yang diperlukan tanaman.
  • Tingkatkan keproduktifan tanaman.
  • Menggairahkan perkembangan akar, tangkai, dan daun.
  • Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

    Secara umum, pupuk organik bikinan dipakai dengan menebarkannya di sekitar tanaman, hingga terjadi kenaikan kandungan elemen hara secara efisien dan efektif untuk tanaman yang dikasih pupuk organik itu.

Manfaat Pupuk Organik

    Beragam hasil riset memberikan indikasi jika mayoritas tempat pertanian intens turun keproduktifannya dan sudah alami kemunduran tempat, khususnya berkaitan dengan benar-benar rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yakni 2%. Walau sebenarnya untuk mendapat keproduktifan maksimal diperlukan karbon organik sekitaran 2,5%. Pupuk organik benar-benar berguna untuk kenaikan produksi pertanian baik kualitas atau jumlah, kurangi pencemaran lingkungan, dan tingkatkan kualitas tempat secara terus-menerus. Pemakaian pupuk organik dalam periode panjang bisa tingkatkan keproduktifan tempat dan bisa menahan kemunduran tempat. Sumber bahan untuk pupuk organik benar-benar beragam-ragam, dengan karakter fisik dan kandungan kimia yang paling bermacam hingga dampak dari pemakaian pupuk organik pada tempat dan tanaman bisa bervariatif. Disamping itu, perannya lumayan besar pada pembaruan karakter fisika, kimia biologi tanah dan lingkungan. Pupuk organik yang dipertambah ke tanah akan alami seringkali babak pembongkaran oleh mikroorganisme tanah menjadi humus. Bahan organik berperanan untuk sumber energi dan makanan mikrob tanah hingga bisa tingkatkan kegiatan mikrob itu dalam pengadaan hara tanaman.

    Tambahan bahan organik dari sisi untuk sumber hara untuk tanaman, sebagai sumber energi dan hara untuk mikrob. Material dasar pupuk organik yang dari tersisa tanaman sedikit memiliki kandungan bahan beresiko. Pemakaian pupuk kandang, sampah industri dan sampah kota sebagai material dasar kompos beresiko karena banyak terkandung logam berat dan asam-asam organik yang bisa mencemarkan lingkungan. Sepanjang proses pengomposan, beberapa bahan beresiko ini akan terpusat dalam produk akhir pupuk. Karena itu dibutuhkan penyeleksian material dasar kompos yang memiliki kandungan beberapa bahan beresiko dan beracun (B3). Pupuk organik bisa berperanan sebagai pengikat butiran primer jadi butir sekunder tanah dalam pembangunan pupuk. Kondisi ini mempengaruhi penyimpanan, pengadaan air, aerasi tanah, dan temperatur tanah. Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam semakin besar dampaknya pada pembaruan karakter-sifat fisik tanah dibandingkan berbahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.

    Pupuk organik mempunyai peranan kimia yang perlu seperti pengadaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan micro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, walau banyaknya relatif sedikit. Elemen hara makro dan micro itu benar-benar diperlukan untuk perkembangan tanaman, khususnya untuk pecinta tanaman hias. Banyak beberapa aktor hoby dan pecinta tanaman hias menanyakan mengenai formasi kandungan pupuk dan persentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang pas untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.

Peranan beberapa unsur hara makro:

Nitrogen (N):

  • Menggairahkan perkembangan tanaman keseluruhannya
  • Sebagai sisi dari sel (organ) tanaman tersebut
  • Berperan untuk sintesis asam amino dan protein dalam tanaman
  • Menggairahkan perkembangan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan perkembangan vegetatif tangkai (tinggi dan ukuran tangkai).
  • Tanaman yang kekurangan elemen nitrogen tanda-tandanya: perkembangan lamban/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.

Fosfor (P):

  • Berperan untuk pengiriman energi hasil metabolisme dalam tanaman
  • Menggairahkan pembungaan dan pembuahan
  • Menggairahkan perkembangan akar
  • Menggairahkan pembangunan biji
  • Menggairahkan pemisahan sel tanaman dan membesarkan jaringan sel
  • Tanaman yang kekurangan elemen fosfor tanda-tandanya: pembangunan buah/dan biji menyusut, kerdil, daun warna keunguan atau kemerahan

Kalium (K):

  • Berperan pada proses fotosintesis, pengiriman hasil asimilasi, enzim, dan mineral terhitung air.
  • Tingkatkan ketahanan/kebal tanaman pada penyakit
  • Tanaman yang kekurangan elemen kalium tanda-tandanya: tangkai dan daun jadi lemas/rebah, daun warna hijau gelap kebiruan tidak hijau fresh dan sehat, ujung daun menguning dan kering, muncul bintik coklat pada puncak daun.
  • Pupuk organik berperan tingkatkan kemampuan ganti kation tanah dan membuat senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.

Keunggulan Pupuk Organik

  1. Pupuk organik memiliki kandungan elemen micro yang lebih komplet dibandingkan pupuk anorganik.
  2. Pupuk organik akan memberinya kehidupan mikroorganisme tanah yang sejauh ini jadi teman dekat petani dengan lebih bagus.
  3. Pupuk organik sanggup berperanan memobilisasi atau memperantai hara yang telah berada di tanah hingga sanggup membuat partikel ion yang gampang diserap oleh akar tanaman.
  4. Pupuk organik berperanan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan-lahan dan kontinu hingga bisa menolong dan menahan berlangsungnya ledakan supply hara yang bisa membuat tanaman jadi keracunan.
  5. Pupuk organik menolong jaga kelembapan tanah dan kurangi penekanan atau tegangan susunan tanah pada akar-akar tanaman
  6. Pupuk organik bisa tingkatkan susunan tanah dalam makna formasi partikel yang ada dalam tanah lebih konstan dan condong bertambah karena susunan tanah benar-benar berperanan dalam gerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktivitas mikroorganisme memberikan keuntungan, perkembangan akar, dan kecambah biji.
  7. Pupuk organik benar-benar menolong menahan berlangsungnya erosi susunan atas tanah yang disebut susunan memiliki kandungan banyak hara.
  8. Penggunaan pupuk organik berperanan penting dalam menjaga/jaga tingkat kesuburan tanah yang telah dalam keadaaan terlalu berlebih pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
  9. Pupuk organik berperanan positif dalam jaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor larut dalam tanah
  10. Kualitas tanaman yang memakai pupuk organik akan lebih baik hingga tanaman tidak gampang terkena penyakit dan tanaman lebih sehat.
  11. Untuk kesehatan manusia tanaman yang memakai pupuk organik lebih sehatkan karena kandungan gizinya lebih komplet dan semakin banyak.

Cara Membuat Pupuk Organik

Langkah Membuat Pupuk Organik dari Sampah Rumah Tangga

Bahan yang dibutuhkan:
  • Sampah rumah tangga
  • Tanah
  • Air
Alat yang dibutuhkan:
  • Tempat memiliki ukuran besar dengan penutup, dapat tong atau ember
  • Sarung tangan
Langkah membuat :
  1. Pertama, persiapkan sampah rumah tangga yang bakal dibuat jadi pupuk kompos.
  2. Seterusnya, pisah sampah organik (tersisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organiklah yang nanti akan dipakai sebagai pupuk kompos.
  3. Lalu, persiapkan tempat memiliki ukuran besar untuk membikin pupuk kompos. Janganlah lupa jika tempat harus diperlengkapi dengan penutup supaya pupuk yang dibikin tidak tercemar. Hingga langkah membuat pupuk organik ini dapat hasilkan pupuk yang bagus.
  4. Masukan tanah seperlunya ke tempat yang sudah berisi sampah organik. Tebalnya dapat disamakan dengan tempat dan jumlahnya sampah organik.
  5. Siram permukaan tanah itu memakai air seperlunya.
  6. Masukan sampah organik yang telah dipersiapkan ke tempat.
  7. Yakinkan sampah diletakkan secara rata. Sedapat mungkin ketebalan sampah sama dengan dengan tebal tanah
  8. Masukan kembali tanah ke tempat. Ini kali tanah berperanan sebagai penutup sampah.
  9. Tutup tempat dengan rapat dan diamkan sekitaran tiga minggu.
  10. Yakinkan tempat tidak terserang sinar matahari dan tidak terserang air hujan
Langkah Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ternak

Bahan yang dibutuhkan:
  • Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2.000kg)
  • Jerami yang dicacah lebih dulu lebih kurang 5-10 cm. (secukupnya)
  • Arang sekam (seperlunya). Sekam yang telah dibakar tetapi tidaklah sampai jadi abu.
  • Air (20 liter)
  • EM4 (5 sendok makan)
  • Gula pasir (5 sendok makan)
  • Bubuk gergaji atau juga bisa dengan dedaunan dan beberapa bahan organik yang lain.
Alat yang dibutuhkan:
  • Sekop
  • Cangkul
  • Sarung tangan
  • karung goni
Langkah membuat :
  1. Persiapkan media pembikinan pupuk di lokasi yang sejuk tidak terserang matahari langsung dan tidak terkena hujan bila terjadi hujan.
  2. Seterusnya, campurkan EM4 dan gula ke air. Ini sebagai larutan dekomposer.
  3. Susunan pertama dari langkah membuat pupuk organik ini ialah, campur kotoran ternak dengan arang sekam selanjutnya aduk sampai rata, kemudian taburi dekomposer atau EM4 dan gula yang telah dicampurkan di air barusan seperlunya, aduk sampai rata.
  4. Susunan ke-2 , taburi jerami, dedak, bubuk gergaji dan beberapa bahan organik yang lain sampai rata selanjutnya siramkan dekomposer barusan.
  5. Kemudian tutup rapat timbunan beberapa bahan barusan yang rapi dengan memakai karung goni dan jerami. Langkah membuat pupuk organik hari awal juga telah usai.
  6. Hari ke-2 aduk adonan itu sampai rata dan tutup kembali rapat-rapat.
  7. Kerjakan pantauan tiap sore dan pagi, dengan masukkan tangan memakai sarung tangan, bila tangan kamu tidak kuat meredam panas adonan karena itu adonan tidak siap digunakan. Aduk tiap lakukan pantauan.
  8. Umumnya hari ke-4 adonan siap. Langkah memeriksanya dengan masukkan tangan kamu, bila dapat meredam panas adonan karena itu pupuk kompos organik siap digunakan.
Langkah Membuat Pupuk Organik Cair

Bahan yang dibutuhkan:
  • 5 ltr urine hewan piaraan seperti kelinci, sapi, atau kambing
  • 2 buah kelapa, mengambil airnya
  • Akar bambu hidup dan 200 gram tanahnya
  • 500 mililiter tetes tebu
  • 500 mililiter bakteri em4 yang sudah difermentasi
  • 400 mililiter air
  • 50 mililiter air sisa cucian kedelai
  • 2 ekor ikan laut memiliki ukuran kecil
  • 1 tangkai rebung
Alat yang dibutuhkan:
  • 1 tempat besar
  • Sarung tangan
  • Sekop
Langkah membuat :
  1. Masukan satu demi satu bahan ke tempat besar secara perlahan-lahan.
  2. Aduk supaya tidak menggumpal di antara satu dan yang lain.
  3. Campur seluruh bahan ke satu tempat dan taruh di lokasi yang aman dengan tutup tempatnya lebih dulu.
  4. Biarkan sepanjang 2 jam yang lalu membuka penutupnya dan aduk kembali.
  5. Kerjakan pengadukan itu tiap hari.
  6. Jika minggu ke-2 pupuk organik yang sudah dibikin itu tak lagi bau, karena itu pupuk organik cair Anda sudah sesuai cara pembikinannya.
  7. Membuka penutup pupuk organik cair pada minggu ke-4 dan bisa dituangkan ke tempat yang ringkas.
  8. Pupuk organik cair Anda sudah siap untuk dipakai.
  9. Langkah memakainya, cukup mengambil pupuk sekitar 100 mililiter untuk tiap 10 liter air lalu campur sampai rata dan tuang pada tanaman Anda.

Posting Komentar