Menanam jahe dalam karung memilik banyak keuntungan, selain sangat fleksibel penanamannya juga bisa di berbagai tempat di rumah, oleh karena itu kita bisa mendapatkan panen yang banyak dan kwalitasnya bagus karena kita bisa selalu memantau dilingkungan rumah.
Agar penanaman jahe dalam karung berhasil dan banyak, sesudah mananam jahe dalam karung, kita dapat meletakan karung tanaman jahe di halaman rumah, belakang dan bisa juga dari sisi rumah. Bahkan juga, dengan peletakan yang rapi dan tertata, selain menjadi bisnis yang bagus, menanam jahe dalam karung bisa menambahkan nilai seni/keelokan dalam rumah.
Daftar Isi
- Tanaman jahe dalam karung harus ikuti persyaratan tumbuhnya
- Persyaratan bibit jahe yang bakal ditanamkan dalam karung
- Langkah penyemaian bibit jahe
- Tempat menanam jahe dalam karung
- Penanaman jahe dalam karung
- Perawatan jahe dalam karung
- Memupuk jahe dalam karung
- Pengaturan hama penyakit pada jahe dalam karung
- Panen jahe dalam karung
Tanaman jahe dalam karung harus ikuti persyaratan tumbuhnya
Jahe yang merupakan tanaman rempah-rempah dan multikhasiat untuk kesehatan ini bisa tumbuh dengan maksimal bila persyaratan tumbuh jahe tercukupi. Maknanya, meskipun jahe ditanamkan dalam karung, jahe masih tetap membutuhkan keadaan tumbuh seperti tanah yang gembur, struktur sedikit berpasir, cukup sinar, drainase yang bagus dan kecukupan elemen hara untuk perkembangan serta pertumbuhannya.
Persyaratan bibit jahe yang bakal ditanamkan dalam karung
Saat kita menginginkan hasil produksi jahe yang banyak dan berkualitas, sudah pasti harus dengan diawali persiapan bibit . Walau ingin menanam jahe dalam karung, keranjang atau tempat lain, persyaratan bibit jahe tidak boleh dilupakan.
Jika persyaratan bibit jahe yang bagus dan perawatan tanaman jahe dalam karung pas, maka akan menghasilkan tanaman jahe yang bagus
Umumnya untuk yang baru mengawali menanam jahe dalam karung atau di kebun, syarat bibit adalah hal yang remeh dan kurang jadi perhatian. Tetapi, sesudah dua atau 3x menanamnya baru mengetahui bahwa sangat penting bibit jahe.
Persyaratan bibit jahe untuk ditanam pada karung adalah rimpang jahe untuk jadi bibit sebaiknya didapat dari tanaman induk yang sehat, tidak terkena penyakit oleh bakteri dan cendawan/jamur, rimpangnya fresh/segar dan cukup umurnya, minimum 10-12 bulan. Disamping itu, rimpang bibit jahe sekitar 3-7 cm dan mempunyai 2-3 mata tunas.
Langkah penyemaian bibit jahe
Menanam jahe dalam karung perlu pembibitan dahulu lewat penyemaian. Saat sebelum menyemai, rimpang jahe dipotongi atau dikopek. Pada sebuah batas rimpang ada 2-3 mata tunas sebagai bakal tanaman jahe. Lantas dijemur di bawah cahaya matahari sepanjang 2 jam.
Sesudah dijemur, rimpang bibit jahe dipendam dalam larutan zat pengontrol tumbuh (ZPT) sepanjang 30 menit - 1 jam. Ini mempunyai tujuan supaya perkembangan tunas jadi lebih cepat. Supaya terlepas dari bakteri atau jamur, disarankan rimpang bibit jahe di celupkan dalam larutan fungisida.
Semaikan bibit jahe pada media persemaian. Triknya, tempatkan rimpang jahe pada media semai (kombinasi tanah dan pupuk kandang). Tutup di atasnya dengan jerami secara tipis saja. Paling akhir ialah tutup dengan tanah yang diberi di atas jerami. Menjaga kelembapan media semai dengan menyiraminya. Kurang lebih dalam kurun waktu kurang lebih dua minggu bibit jahe akan tumbuh tunas dan siap dipindah ke tempat tanam dalam karung.
Tempat menanam jahe dalam karung
Untuk menanam jahe pada tempat terbatas atau tempat sempit sudah pasti membutuhkan tempat khusus yang bisa diatur penempatannya. Tempat yang diartikan dapat berbentuk karung beras, goni, keranjang, dan polybag. Tempat ini bermanfaat untuk memuat tempat tanam jahe didalamnya.
Jika kita ingin menanam jahe dalam karung, ukuran karung perlu besar supaya akar rimpang jahe dapat mengalami perkembangan dengan luas dan baik. Untuk ukuran karung yang dipakai disarankan ukuran 40 cm x 70 cm atau 45 cm x 75 cm.
Karung maupun polybag untuk menanam jahe yang dipakai harus mempunyai pori atau lubang yang nanti berperan sebagai lubang drainase. Karena ada beberapa lubang kecil pada karung, karena itu air yang terlalu berlebih bisa keluar secara lancar dan tidak menggenangi media tumbuh jahe. Bila karung tidak ada lubang drinase, karena itu perlu dilubangi lebih dulu dengan ukuran kecil di sekitar karung.
Tempat tanam jahe dalam karung yang bagus dan memenuhi persyaratan sudah pasti yang gembur, kaya bahan organik, dan ada elemen hara makro dan micro didalamnya. Oleh karenanya, tempat tanam jahe perlu disiapkan yang bagus agar bisa mendapatkan perkembangan dan pertumbuhan dengan maksimal.
Tempat tanam jahe dalam karung terbagi dalam kombinasi tanah (tanah gembur), pupuk kandang (yang telah betul-betul matang), serbuk gergaji/sekam padi, dan sedikit pasir. Perbedaan masing-masing bahan tempat tanam itu ialah 2:1:1:1. Aduk secara rata bahan itu dan masukan ke karung.
Tempat tanam jahe yang sudah diolah ditempatkan ke karung. Masukan tempat tanam kurang lebih 15-20 cm pada dasar karung. Tersisa sisi karung yang belum berisi tempat tanam dilipat dengan menekuk sisi atas karung. Siramkan sedikit larutan EM4 ke tempat tanam itu dan diamkan sepanjang satu minggu saat sebelum tanam.
Penanaman jahe dalam karung
Bibit jahe yang telah disemai dan sudah tumbuh tunasnya, seterusnya ditanamkan dalam tempat tanam dalam karung. Tiap karung bisa ditanamkan 3 bibit jahe dalam jarak antara lubang disamakan sama ukuran karung. Titik lubang nanti akan terlihat berupa segitiga.
Langkah menanam jahe dalam karung seperti berikut :
- Buat lubang tanam dengan kedalaman 3 cm
- Taruh bibit jahe dalam lubang dengan status tunas jahe mengarah ke atas
- Tutup lubang tanam dengan tanah, tetapi tidak tutup semuanya tunas yang telah tumbuh.
- Siram seperlunya
Perawatan jahe dalam karung
Tanaman jahe dalam karung yang telah ditanamkan dipantau perubahannya. Jika 30 hari sesudah tanam (HST) ada bibit jahe yang mati atau mungkin tidak tumbuh, selekasnya dianyam/ditanamkan dengan bibit lainnya.
Media tumbuh jahe harus bebas dari rumput-rumput atau gulma yang mengusik perkembangan tanaman jahe. Oleh karena itu, penyiangan dilaksanakan dengan teratur baik dua minggu sekali atau satu bulan sekali (bergantung ada atau tidaknya tumbuh gulma).
Tanaman jahe dalam karung akan tumbuh secara baik bila kelembapan media bisa dipertahankan. Untuk menjaga keadaan itu, lakukan penyiraman secara periodik atau setiap rutin tiap hari dan tentu saja perlu melihat cuaca.
Seperti tanaman yang lain, jahe dalam karung/polybag memerlukan gizi yang cukup. Jahe perlu mendapatkan konsumsi elemen hara seperti N, P, K, Mg, S dan yang lain supaya perkembangan dan produksi rimpangnya banyak dan berkualitas.
Memupuk jahe dalam karung
Dalam budidaya tanaman jahe dalam karung, pemupukannya dilaksanakan dengan menguruk atau menumpuk. Aktivitas pemupukan ini sedikit berlainan dengan pemupukan tanaman yang lain. Karena, pemupukan harus bisa berperan double. Tujuannya, memberikan gizi dan sekalian tutup rimpang jahe.
Pengurukan jahe dalam karung ialah aktivitas menambahkan beberapa bahan memiliki nutrisi di atas media tumbuh dengan bertahap sesuai perubahan rimpang tanaman jahe. Tiap tumbuh tunas baru dan akar rimpang telah terlihat/menyembul ke atas, selekasnya ditutup/diuruk.
ada yang menambahkan serbuk gergaji/serbuk kayu, daun-daun, jerami, sekam padi, pupuk kandang, tanah dan sebagainya untuk menambahkan media tumbuh jahe dalam karung dan tutupi rimpang jahe. Ini bisasaja dilaksanakan karena akan membuat media tumbuh jahe gembur dan kaya bahan organik.
Tetapi, akan jadi lebih bagus dan lebih produktif bila beberapa bahan organik itu diberi untuk tanaman jahe dalam karung berbentuk bokashi. Bahkan juga, pemberian bokashi mejadi kunci keberhasilan yang membuat panen jahe banyak. Bokashi ini sebagai kompos yang dibuat dengan proses dekomposisi yang mengikutsertakan bioaktivator, yakni mikroorganisme EM4. bokashi juga dapat dibuat sendiri.
Pengaturan hama penyakit pada jahe dalam karung
Walau jahe ditanamkan dalam karung, hama dan penyakit tanaman jahe harus diperhatikan. Beberapa penyakit tanaman jahe seperti layu bakteri, busuk rimpang, bintik daun putih, dan yang lain.
Tetapi, bila pada penyeleksian bibit jahe dan tindakan tempat tanam dalam karung telah dilaksanakan dengan tepat dan benar, karena hama dan penyakit tanaman bisa didesak sampai seminimal mungkin. Misalkan, pada tempat tanam telah dipertambah jamur antagonis seperti trichoderma, maka tanaman jahe akan terhindar dari jamur patogen.
Umumnya budidaya tanaman jahe dalam karung, gempuran penyakit bisa gampang ditangani. Walau begitu, andaikan ada permasalahan serius dengan penyakit, karena itu kita bisa mengontrol hama dengan memakai pestisida organik yang aman pada lingkungan.
Panen jahe dalam karung
Tergantung tujuan menanam jahe dalam karung, apa untuk konsumsi sendiri atau untuk dijual. Bila untuk keperluan dapur sendiri, karena itu jahe dapat dipanen dalam kurun waktu 4-5 bulan.
Tapi, jika jahe yang dipanen untuk dipasarkan ke pasar atau industri, karena itu jahe baru bisa dipanen saat telah berusia 8-12 bulan. Beberapa ciri jahe telah datang waktunya untuk dipanen bila daunnya yang hijau telah terlihat layu menguning dan jadi kering. Selanjutnya diikuti dengan batangnya yang jadi kering.
Langkah panen jahe dalam karung lumayan gampang. Bedah karung dan media tumbuhnya dan pisah rimpang jahe. Perlahan-lahan dalam membedahnya janganlah sampai rimpang jahe patah.