Jahe (Zingiber officinale Rosc. Ginger) sebagai tanaman budidaya bahan baku obat tradisional dan fitofarmaka, disamping itu jahe digunakan untuk bumbu masakan.
Jahe adalah komoditi export rempah-rempah Indonesia. Beberapa jenis jahe yang banyak diperbudidayakan di Indonesia diantaranya jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah.
Sebagai komoditi export produk jahe dibungkus berbentuk minyak atsiri (jahe emprit dan jahe merah), jahe kering (jahe putih dan jahe merah), asinan (jahe putih besar) dan jahe fresh.
Dari tahun ke tahun, keinginan pada produk jahe terus alami peningkatan bersamaan dengan bertambahnya keinginan dunia dan bertambahnya industri minuman dan makanan dalam negeri yang memakai jahe sebagai bahan bakunya.
Untuk penuhi kebutuhan pasar, baik pasar export atau dalam negeri perlu diusahakan peningkatan budidaya jahe dengan maksimal.
Untuk capai produksi jahe yang optimal, budidaya jahe harus dilaksanakan dengan benar dan baik. Tingkat kesuksesan budidaya jahe ditetapkan oleh beragam jenis faktor, satu diantaranya ialah pemakaian bibit jahe yang berkualitas.
Usaha agribisnis budidaya jahe memerlukan ongkos yang cukup banyak. Untuk tekan ongkos produksi, petani dapat membuat bibit jahe sendiri.
Tahapan Membuat Bibit Jahe
Kualitas bibit sebagai faktor khusus yang perlu jadi perhatian, karena bibit tentukan keberhasilan dalam usaha budidaya jahe.
1. Persyaratan bibit jahe yang memiliki kualitas baik
Bibit jahe yang berkualitas ialah bibit yang penuhi persyaratan kualitas genetik, kualitas fisiologik dan kualitas fisik.
Kualitas genetik bisa disimpulkan sebagai kualitas benih asal atau induk, kualitas fisiologik yakni prosentase tumbuh yang tinggi. Sedang yang diartikan kualitas fisik ialah benih yang bebas dari hama dan penyakit.
Bibit jahe yang berkualitas harus penuhi persyaratan seperti berikut :
- Bahan bibit langsung diambil dari kebun, bukan membeli dipasar
- Bahan bibit datang dari tanaman jahe yang telah berusia di antara 10 sampai 12 bulan
- Bahan bibit datang dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak cedera
- Tentukan bahan bibit yang besar dan berisi
2. Persiapan bibit jahe
Bibit jahe seharusnya tidak langsung ditanamkan di tempat persemaian, namun harus lewat tahapan pensterilan lebih dulu. Berikut langkah persiapan bibit jahe supaya steril dari penyakit jamur dan bakteri :
- Rendam bibit jahe dalam larutan fungisida dan bakterisida sepanjang lebih kurang 30 menit
- Keringkan bibit jahe sepanjang lebih kurang 30 menit
- Sesudah itu, bibit jahe siap disemai.
Langkah Penyemaian Bibit Jahe
Bibit jahe seharusnya tidak ditanamkan langsung ke wadah, tetapi disemai lebih dulu. Ini ditujukan untuk mendapat perkembangan tanaman yang serempak dan seragam.
Berikut tingkatan penyemaian bibit jahe :
- Rimpang bahan bibit diputus jadi beberapa bagian, sesuai mata tunas. Upayakan tiap potongan mempunyai 3-5 mata tunas, selanjutnya dijemur sepanjang 6 - 12 jam.
- Masukan dalam karung beranyaman jarang-jarang, lalu celup di dalam larutan fungisida dan zat pengontrol tumbuh sepanjang lebih kurang 30 menit selanjutnya dikering anginkan
- Di bagian dasar peti atau keranjang ditempatkan bibit satu lapis, selanjutnya diatasnya dikasih sekam padi dan diatasnya di tempatkan bibit satu lapis. Begitu selanjutnya, dan teratas ditutup sekam padi
- 2 sampai empat minggu selanjutnya umumnya bibit telah keluar mata tunasnya, seterusnya bibit siap di tanam langsung ke tempat penanaman.
Langkah Penyemaian Lain
Ada banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk menyemai bibit jahe. Penyemaian penting untuk membuat calon tunas yang berkualitas.
Menumpuk dengan tanah
Rimpang jahe langsung bisa disemai dengan dilumpukkan memakai tempat tanam. Seperti tempat tanam lain, yakinkan telah lakukan sterilisasi media semai dari bakteri atau jamur.
Tempatkan rimpang jahe dalam jarak masing-masing 1 cm dalam tray atau kotak kayu yang mempunyai drainase. Tutupi dengan tanah dengan tebal 2 cm, siram dan menjaga tempat tanam tetap lembab. Apabila sudah ada tunas, alihkan ke tempat tanam.
Dijemur dalam styrofoam
Langkah ini dikenali sebagai salah satu teknik yang paling efisien supaya perkembangan tunas jahe cepat tumbuh. Perlu untuk mempersiapkan tempat styrofoam untuk lakukan penyemaian bibit jahe merah.
Persiapkan tempat tanam yang lembab ke styrofoam, taruh rimpah jahe di atasnya. simpan rimpang bersisihan hingga hasil pembibitan semakin banyak. Tutup dengan plastik terbuka yang telah dilubangi dalam jarak 5 - 10 cm. Langkah ini bagus yang ingin coba di dalam rumah, alihkan bibit ketika telah bertunas.
Ditempatkan ke karung
Langkah ini bisa juga digunakan untuk membikin bibit jahe dengan jumlah banyak. Beberapa langkahnya lebih ringkas hingga dapat dilaksanakan secara lebih cepat. Persiapkan rimpang jahe yang telah di kopek, rendam dan keringkan ke karung. Tanpa tempat tanam, rimpang jahe merah perlu diikat dan dimasukan ke galian lubang. tunggu sampai dua minggu sampai bertunas dan alihkan ke tempat tanam.
Menempatkan di pojok ruang yang kosong
Langkah membuat bibit jahe dengan jumlah besar bisa juga dilaksanakan dengan menyanggaknya dalam ruang. Walau ada peluang tidak berhasil bila temperatur dan cuacanya tidak memberikan dukungan, langkah ini benar-benar ringkas untuk dicoba. Ruang untuk menimbun bibit jahe harus terbebas dari cahaya matahari langsung dan bukan dilapis atap seng. Umumnya, bibit jahe akan bertunas di dalam 2 - tiga minggu untuk dipindah ke tempat tanam.